25 Mar 2024

25 Maret 2024, Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang berfokus pada pengembangan energi bersih, bersama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk ("VKTR"), anak usaha dari Bakrie Group, sepakat menjalankan inisiatif berkelanjutan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Pertamina NRE dan VKTR mengumumkan kemitraan strategis untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia melalui konsep e-Mobility as a Service (e-MaaS), guna mendukung dekarbonisasi sektor transportasi nasional. Kerja sama ini diformalkan melalui penandatanganan Joint Development Agreement pada 15 Maret 2024, yang kemudian disusul dengan seremoni penandatanganan pada 26 Maret 2024 di Grha Pertamina, Jakarta. Penandatanganan dilakukan oleh Gilarsi W. Setijono, CEO VKTR, dan John Anis, Direktur Utama Pertamina NRE, serta disaksikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, CEO Bakrie Group Anindya Bakrie, Wakil Direktur Utama Bakrie Group A. Ardiansyah Bakrie, serta Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono.
Indonesia telah menargetkan pencapaian Net Zero Emissions pada tahun 2060, di mana sektor transportasi merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar kedua. Dalam konteks ini, kolaborasi VKTR dan Pertamina NRE bertujuan untuk mendukung target ambisius tersebut dengan menekan emisi dari sektor transportasi yang saat ini menyumbang sekitar 23% dari total emisi.
Saat ini, investasi infrastruktur transportasi publik masih sangat bergantung pada pendanaan pemerintah. Namun, model e-MaaS menawarkan opsi pembiayaan yang lebih fleksibel untuk operasional dan pemeliharaan bus listrik, sehingga dapat meringankan beban anggaran negara. Tidak hanya sebatas penyediaan kendaraan, visi e-MaaS juga mencakup pengembangan infrastruktur penting seperti stasiun pengisian daya dan pemanfaatan energi terbarukan, yang krusial untuk menopang ekosistem transportasi hijau.
VKTR dan Pertamina NRE berencana membentuk perusahaan patungan (JV) yang akan menyediakan kendaraan listrik bagi TransJakarta maupun perusahaan lain yang membutuhkan. Dengan pembiayaan modal (CAPEX) yang ditanggung oleh JV, pihak seperti TransJakarta cukup membayar biaya sewa atau tarif per kilometer, sehingga beban finansial mereka berkurang signifikan—terutama bagi operator dengan kebutuhan armada besar.
Tahap awal kerja sama akan difokuskan pada transportasi massal melalui bus, namun ke depannya akan diperluas ke segmen kendaraan komersial lain seperti truk dan moda transportasi lainnya. Dirancang agar dapat diimplementasikan secara mulus, e-MaaS membuka peluang bagi VKTR untuk mendukung pihak seperti TransJakarta maupun Ibu Kota Nusantara dalam membangun infrastruktur yang diperlukan untuk memperluas adopsi EV. Indonesia saat ini mengoperasikan lebih dari 260.000 unit bus yang terdaftar, dengan potensi pasar mencapai sekitar USD 50 miliar. JV ini menargetkan penjualan 10.000 unit kendaraan listrik pada tahun 2030. Dengan beralih dari model CAPEX ke OPEX, adopsi EV di Indonesia diperkirakan dapat dipercepat secara signifikan.
John Anis, Direktur Utama Pertamina NRE, menyambut baik kemitraan ini dengan mengatakan:
“Kami sangat bangga dan optimistis dengan kolaborasi ini. Sudah saatnya seluruh pemangku kepentingan—pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat—bersama-sama membangun ekosistem EV yang kuat. Ini bukan hanya soal pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang menjaga lingkungan dan keberlanjutan, yang terus dikejar Pertamina melalui berbagai inovasi dan kemitraan strategis.”
Gilarsi W. Setijono, CEO VKTR, juga menyampaikan antusiasmenya atas kerja sama ini:
“Kolaborasi ini menandai tonggak bersejarah dalam perjalanan kami menuju solusi transportasi berkelanjutan. Adopsi EV di Indonesia masih berada pada tahap awal. VKTR berkomitmen menyediakan solusi pembiayaan yang mudah diakses untuk mendukung pembangunan infrastruktur EV yang komprehensif, dengan peralihan dari model CAPEX ke OPEX, sekaligus berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia melalui eMaaS. Bersama PNRE, kami siap merevolusi lanskap EV di Indonesia dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkesadaran lingkungan.”
Penandatanganan Joint Development Agreement antara VKTR dan PNRE ini merupakan langkah penting dalam mendekarbonisasi sektor transportasi di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian target Net Zero Emissions Indonesia pada tahun 2060.
Tentang VKTR
PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (dibaca “Vektor”) adalah pionir dalam elektrifikasi kendaraan komersial di Indonesia. VKTR berkomitmen mempercepat mobilitas berkelanjutan di Indonesia melalui manufaktur dan kemitraan strategis dengan produsen kendaraan listrik terbaik di kelasnya.
Tentang PNRE
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) adalah subholding PT Pertamina (Persero), perusahaan energi terbesar di Indonesia. Bisnisnya berfokus pada tiga pilar utama: solusi rendah karbon, energi terbarukan, serta bisnis baru & masa depan. Pertamina NRE berkomitmen kuat untuk mendukung ketahanan energi nasional melalui pengembangan energi bersih, mencapai target Net Zero Emissions pada tahun 2060, serta mengintegrasikan prinsip ESG ke dalam strategi bisnis berkelanjutan.
Untuk pertanyaan media, silakan hubungi:
VKTR Corporate Communications
media.relations@vktr.id