Sekilas VKTR

VKTR berakar dari PT Bakrie Steel Industries, sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 2007 untuk mendistribusikan kendaraan komersial dan komponen logam. Pada Maret 2022, perusahaan ini bertransformasi menjadi PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk; perubahan strategis ini menyelaraskan bisnis dengan dorongan Indonesia menuju transportasi rendah emisi.

Pada tahun 2019, perusahaan fokus pada distribusi komponen kendaraan komersial dan alat berat untuk perusahaan kontraktor tambang, perkebunan kelapa sawit, perusahaan logistik, serta organisasi lain seperti Organisasi Angkutan Darat, Asosiasi Pengguna Truk Indonesia, dan Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia.

Pada tahun 2022, perusahaan resmi bertransformasi menjadi PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, setelah mendapat persetujuan dari para pemegang saham pendiri, dengan fokus bisnis pada perdagangan dan manufaktur kendaraan listrik (perakitan dan karoseri bus listrik) serta perdagangan suku cadang kendaraan listrik (Original Equipment Manufacturer/OEM).

Melalui transformasi ini, VKTR memfokuskan bisnisnya pada perdagangan dan manufaktur kendaraan listrik, suku cadang, dan aksesori kendaraan, sambil mendivestasi operasi-operasi non-inti. Perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 19 Juni 2023, menjadi perusahaan publik dan menunjukkan komitmennya terhadap transparansi.

VKTR terus memperluas jejaknya di sektor kendaraan listrik. Sepanjang tahun 2024, perusahaan telah mengirimkan bus listrik Complete Knocked-Down (CKD) produksinya sendiri dan memulai pemesanan 20 unit bus Transjakarta sepanjang 12 meter, dengan target pengiriman pada akhir tahun 2024. Selain Transjakarta, VKTR juga mengamankan pesanan pembelian dari instansi pemerintah dan BUMN untuk truk sampah (garbage compactor), dump truck, dan drumroll truck. Pembangunan fasilitas perakitan kendaraan listrik berbasis CKD pertama di Indonesia yang berlokasi di Magelang sedang berlangsung dan akan memproduksi bus listrik 12 meter dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 40%, menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik regional.

Bentangkan Tutup

Our History

Komitmen terhadap Kualitas

Komitmen PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk terhadap kualitas berakar dari asal-usulnya sebagai PT Bakrie Steel Industries. Didukung oleh tim Engineering & Quality Control yang berdedikasi, perusahaan terus mengembangkan komponen otomotif berkualitas tinggi untuk Agen Tunggal Pemilik Merek (ATPM) dan mitra-mitranya. Pada tahun 2024, VKTR memperkuat kolaborasi dengan produsen global seperti Hino, Mitsubishi Fuso, Suzuki, Daihatsu, Toyota, Yanmar, dan Komatsu, dengan tetap memprioritaskan kandungan lokal. Kemitraan ini memastikan bahwa suku cadang yang diproduksi memenuhi standar internasional yang ketat dan mematuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40%, termasuk sertifikasi untuk bus listrik sepanjang 12 meter.

Anak perusahaan VKTR beroperasi dengan sistem kualitas yang ketat dan telah memperoleh sertifikasi dari lembaga internasional. PT Bakrie Autoparts memperoleh sertifikasi manajemen mutu IATF 16949 dari TÜV SÜD untuk produksi komponen cor dan hasil permesinan seperti brake drum, flywheel, disc brake, hub, parking brake drum, dan bracket generator.

Sertifikasi ini berlaku dari 25 Juni 2024 hingga 24 Juni 2027, serta didukung oleh sertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015 untuk sistem manajemen mutu dan lingkungan. PT Braja Mukti Cakra memegang sertifikasi ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, dan ISO 45001:2018 untuk proses permesinan dan perakitan komponen mesin, gardan penggerak, dan sistem rem.

Fokus terhadap kualitas ini telah diakui oleh pelanggan dan para pemangku kepentingan. Pada tahun 2024, PT Braja Mukti Cakra meraih penghargaan dari PT Isuzu Motor Indonesia atas kinerja kualitas yang sangat baik dan pengiriman OEM yang sempurna, serta dari PT Hino Motors Manufacturing Indonesia atas kontribusi Kaizen dan performa kualitas. Perusahaan juga dianugerahi penghargaan “Best Innovation Management 2024” dari Isuzu Supply Chain Partner dan berbagai penghargaan lainnya atas pengelolaan lingkungan dan keterlibatan dengan masyarakat.

Penjaminan mutu menjadi bagian integral dari seluruh operasi VKTR. Fasilitas produksi dan infrastruktur perakitan CKD perusahaan menghasilkan produk yang andal; hingga akhir tahun 2024, sebanyak 84 unit bus listrik telah beroperasi tanpa masalah besar. Perbaikan berkelanjutan, praktik lean manufacturing dan Kaizen memungkinkan tim engineering dan quality control untuk mempertahankan standar tinggi, memastikan bahwa VKTR tetap menjadi mitra terpercaya bagi produsen peralatan asli (OEM) dan operator armada, serta berkontribusi pada transisi Indonesia menuju transportasi berkelanjutan dan rendah emisi.

Bentangkan Tutup

Commitment to Quality

Transisi ke Kendaran Listrik

Pada tahun 2022, PT Bakrie Steel Industries berevolusi menjadi PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, menandai pergeseran strategis dari komponen otomotif konvensional ke mobilitas listrik. Transformasi ini didorong oleh komitmen untuk membangun dan merakit kendaraan listrik komersial (EV) serta mendistribusikan suku cadang EV, sejalan dengan tujuan transportasi rendah emisi Indonesia.

Sejak itu, VKTR telah menjalin kemitraan strategis untuk mempercepat perubahan ini. Pada awal tahun 2024, Perseroan membentuk usaha patungan dengan Indomobil (melalui PT IMG Sejahtera Langgeng) untuk mengembangkan kendaraan listrik penumpang dan komersial, menggabungkan keahlian VKTR dalam teknologi EV dengan jaringan distribusi Indomobil guna mendukung target Net Zero Emissions 2060 Indonesia.

Usaha patungan kedua dengan Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) bertujuan untuk menghadirkan sekitar 1.000 kendaraan listrik komersial, termasuk bus listrik, melalui model inovatif e-Mobility as a Service (e-MaaS) yang memungkinkan pelanggan hanya membayar biaya operasional tanpa pengeluaran modal di awal.

Untuk mendukung produksi lokal, VKTR melalui anak perusahaannya PT VKTR Sakti Industries (VKTS), mulai membangun fasilitas perakitan EV komersial berbasis CKD pertama di Indonesia yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah. Pabrik ini dirancang sebagai pusat alih teknologi, riset dan pengembangan, serta akan merakit merek EV global seperti BYD. Fasilitas ini juga mendukung penciptaan lapangan kerja hijau nasional dan memperkuat peran VKTR sebagai pelopor EV komersial.

Inovasi menjadi inti dari transformasi ini. Sepanjang tahun 2024, VKTR mengembangkan prototipe berbasis kebutuhan pasar seperti bus listrik sepanjang 12 meter dan 8 meter, transporter, kepala traktor, truk ringan dan berat, serta forklift listrik, yang dapat langsung diuji oleh calon pelanggan. Uji coba unit di berbagai industri membuktikan performa dan keandalan kendaraan-kendaraan tersebut serta mempercepat adopsi EV. Untuk mengurangi hambatan adopsi, VKTR memperkenalkan skema e-MaaS yang memungkinkan klien beralih ke EV tanpa pengeluaran modal, mendorong elektrifikasi yang lebih luas.

Pergeseran strategis ini telah membuahkan hasil. Pada tahun 2024, VKTR mencatat peningkatan penjualan EV sebesar 44% secara tahunan dan menyelesaikan pembangunan fasilitas di Magelang. Perusahaan mengirimkan 29 unit bus listrik dan sasis kepada operator Transjakarta serta mengoperasikan bus listrik pertamanya untuk mobilitas bandara, sekaligus memperkenalkan truk kompaktor listrik pertama di Ibu Kota Negara (IKN) dan mengirimkan tujuh unit forklift listrik. Prestasi ini, ditambah dengan penghargaan di EV Industry Summit 2024, di mana VKTR meraih penghargaan Inovasi Manufaktur Bus & Kendaraan Berat Listrik dan Inovasi Ekosistem EV, menegaskan kepemimpinan perusahaan dalam sektor kendaraan listrik yang berkembang di Indonesia.

Keseluruhan inisiatif ini menggambarkan bagaimana transformasi VKTR ke mobilitas listrik tidak hanya mengubah model bisnisnya, tetapi juga mendorong transisi Indonesia menuju masa depan transportasi berkelanjutan dan rendah emisi.

Bentangkan Tutup

Pivoting to EV

Membangun Negeri Tanpa Emisi

img-aboutus